Serpihan Mutiara Edit
PUISI
Bagaikan lukisan tak berbingkai.
Indah namun hanya sekejap.
Sehingga mudah
untuk disentuh.
Diraih dan dirasakan banyak orang.
Harus ku akui hidup bagai
bunga.
Ditepi jalan yang serlalu tersisih.
Terhempas ketepian, laksana sebuah
kereta tak beroda.
Diam tak bergarak, pasrah pada kenyataan.
Meskipun hati ini
kerkeinginan.
Namun, tubuh ini mati,menyesal apa gunanya...?
Menagispun tiada
orang peduli berharap.
Yah..aku hanya bisa berharap..
Agar hari ku lebih baik.
Setiap orang mungkin memandangku benci.
Seolah keberadaanku ini layaknya sebuah
puntung rokok yang habis asapnya.
Kini...ku hanya terpuruk dalam kehamparan
kebimbangan, dan kebingungan.
Dengan tebaran cahaya kehidupan yang suram.
Terisak-isak mencari relung hidup yang sejati.
Diriku lemah tak berkuasa.
Terpelanting oleh angin yang berhembus.
Ahirnya ku terjatuh Tuhan..hanya
pada-mu lah ku berharap????
BY : My Be loved Freind "Romlah"